Tuesday, January 14, 2014

Selamat Siang Bali

        Bangun  pagi seperti biasa istriku tercinta sudah menyiapkan secangkir kopi manis. Kopi yang dihidangkan adalah kopi yang dibawa dari kampung halaman, kopi organic yang dipanen dikebun ayahku. Sangat nikmat, ditambah candaan istriku yang membuat suasana dapur menjadi riuh renyah dipagi hari. Suasana yang sangat berbeda dengan suasana  yang tadi malam aku tonton di televisi yaitu suasana ramai didepan gedung KPK dimana salah satu tokoh terkenal ditangkap KPK. Hari ini hari sabtu yang mana anak anak sedikit lebih santai. Anak pertamaku tidak dirumah, dia bersama teman temannya pergi keluar pulau bersama teman temannya mengikuti lomba sains pada salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur. Anakku yang kedua tetap sekolah seperti biasa tetapi sedikit lebih santai karena tidak harus rebutan dengan anakku yang nomor tiga karena anakku yang nomor tiga sekolah siang. Tidak seperti hari biasa anakku yang  ke tiga hari sabtu hanya mengikuti kegiatan ekstra yaitu belajar bermain catur dan ikut kelompok kegiatan IPA.

         Sejak tadi malam kami sekeluarga telah menyiapkan bahan bahan yang rencananya kami bawa pulang ke kampung. Anak anak menyiapkan makanan camilan yang akan mereka makan selama dikampung. Kampungku juga tidak terlalu jauh dari toko toko kecil yang menjual camilan, mereka membawa camilan karena kami tidak mau liburan kami terganggu oleh urusan camilan. Tadi malam kami pergi kesalah satu supermarket guna mencari kebutuhan kami selama liburan. Istriku pagi ini sudah sangat sibuk menyiapkan makanan yang rencananya dibawa pulang kampung, ada pepes ikan mujair, ada teri sambal pedas dan ayam bumbu pedas, semuanya mengeluarkan aroma yang mengundang rasa lapar, terbayang indahnya liburan kami dikampung.
Anak anak bangun agak siang dan langsung mandi, menyiapkan perlengkapan sekolah. Pagi ini mereka berangkat tanpa banyak keributan. Rumah terasa sepi tanpa keributan khas anak anak yang rebutan kamar mandi. Siang hari aku menjemput anak anak ke sekolah. Sampai dirumah istriku telah siap menyambut kami dengan menu makan siang. Kami makan dengan lahap sekali setiap hidangan yang dibuat oleh istriku. Setelah selesai makan anak anak langsung disuruh tidur siang oleh istriku.
Bangun dari tidur siang anak anak langsung disuruh mandi oleh istriku dan kami siap berangkat pulang kampong. Anak anak menjadi segar didalam perjalanan. Mereka sangat menikmati perjalanan pulang kampung, obrolan, tawa canda dan kadang komentar khas anak anak muncul menjadikan perjalanan pulang kampung lebih bermakna. Sudah pasti kakek dan nenek mereka sangat menantikan kehadiran cucu cucu mereka.
       Jalan jalan yang kami lalui menuju kampung kami sangat ramai. Jalanan basah karena hujan baru saja berhenti.  Pekerjaan perbaikan jalan sedang dilaksanakan dan hal ini membuat perjalanan menjadi sangat terganggu.  Meskipun begitu kami senang karena berharap kedepannya kami memiliki jalan yang lebih bagus. Selama perjalanan kami sekeluarga sangat menikmati suasana alam pedesaan yang sejuk dan dibeberapa tempat masih asri. Warna hijau dedaunan dan udara yang sejuk sangat berbeda dengan suasana kota. Padatnya kendaraan yang melintasi jalan raya Denpasar Gilimanuk membuat kami lebih hati hati dan  memacu kendaraan maksimum 60 km/jam. Dengan kecepatan rendah kami dapat senantiasa memperhatikan lingkungan disepanjang jalan raya.
Ternyata bila kita perhatikan lebih seksama maka terlihat lahan lahan disepanjang jalan raya telah banyak lahan beralih fungsi, yang tadinya lahan tersebut adalah lahan persawahan sekarang sudah banyak dibangun kantor pemerintahan, dibangun tempat tinggal atau dibangun tempat usaha seperti warung makan atau toko bangunan dan gudang.  Anehnya bahwa tanda larangan membangun masih berdiri tegak ditempat tersebut. Bahkan ada tanda “Kawasan Hijau Dilarang Membangun” berdampingan dengan akrab dengan kantor milik pemerintah. Jika kita artikan dari tanda tersebut maka seharusnya tidak boleh ada bangunan ditempat itu. Bagaimana izin dari bangunan tersebut?  Bagaimana pemerintahan yang seharusnya menjadi contoh justru malah melanggar. Kami juga melihat ada bangunan dipinggir jalan yang merubah konstruksi jalan raya yaitu dengan memperkecil saluran air dipinggir jalan, akibatnya adalah air tidak dapat tertampung dalam saluran dan air meluber ke jalan raya. Akibat yang lain adalah membahayakan pengguna jalan dan jalan gampang rusak.
Ada juga terlihat bangunan yang dibangun diatas lahan sempadan sungai. Bagaimana bisa bangunan permanen dibangun pada lahan yang seharusnya menjadi daerah hijau? Bagaimana mungkin izin membangun dikeluarkan untuk bangunan tersebut? Ataukah bangunan tersebut dibangun tanpa izin?  Jika dibangun tanpa izin mungkinkah pemiliknya tidak mengetahui  hal tersebut? Kami lihat juga bahwa beberapa bangunan tidak memiliki bangunan untuk sembahyang, berarti hal tersebut dimiliki oleh penduduk pendatang. 
Pada beberapa tempat juga terlihat bahwa penduduk membuang sampah sembarangan baik sampah organic maupun sampah anorganik maka tidak mustahil bahwa selama musim penghujan saat ini sampah sampah tersebut terkirim ke sungai dan akhirnya ke laut. Tiap hari ada saja media yang memberitakan kondisi pantai yang sangat kotor.  Akankah kondisi pantai yang kotor akan tetap menarik bagi wisatawan?  
Dalam perjalanan juga terlihat beberapa anak muda mencuci sepeda motor pada saluran irigasi. Bahkan disuatu wilayah ada saluran irigasi yang digunakan oleh pengemudi truck guna mencuci truck. Wow sangat tidak masuk akal. Pasti air Pak Tani tercemar oleh kotoran dari truck yang bisa terkontaminasi oleh bahan bakar, oli dan sebagainya.  Akankah keong mas, ikan ikan kecil dapat hidup dengan sehat disawah Pak Tani?  Mungkin masih sehat, tetapi sebaiknya hal tersebut dihentikan oleh instansi pemerintah terkait. 
Sebenarnya bila memperhatikan jumlah pejabat pemerintah yang ada saat ini seharusnya fungsi kepengawasan tidak menjadi masalah. Seharusnya pejabat pemerintah juga ikut mendidik masyarakat  supaya Bali tetap Indah, Nyaman, memberikan Penghidupan yang layak sesuai dengan konsep Tri Hita Karana. Kami mohon pejabat pemerintah jangan hanya ngerumpi dan tidur dikantor, ingat bahwa pejabat digaji oleh rakyat.

Selamat siang.

No comments:

Post a Comment