Bangun pagi seperti
biasa istriku tercinta sudah menyiapkan secangkir kopi manis. Kopi yang
dihidangkan adalah kopi yang dibawa dari kampung halaman, kopi organic yang
dipanen dikebun ayahku. Sangat nikmat, ditambah candaan istriku yang membuat
suasana dapur menjadi riuh renyah dipagi hari. Suasana yang sangat berbeda
dengan suasana yang tadi malam aku
tonton di televisi yaitu suasana ramai didepan gedung KPK dimana salah satu
tokoh terkenal ditangkap KPK. Hari ini hari sabtu yang mana anak anak sedikit
lebih santai. Anak pertamaku tidak dirumah, dia bersama teman temannya pergi
keluar pulau bersama teman temannya mengikuti lomba sains pada salah satu
perguruan tinggi di Jawa Timur. Anakku yang kedua tetap sekolah seperti biasa
tetapi sedikit lebih santai karena tidak harus rebutan dengan anakku yang nomor
tiga karena anakku yang nomor tiga sekolah siang. Tidak seperti hari biasa
anakku yang ke tiga hari sabtu hanya
mengikuti kegiatan ekstra yaitu belajar bermain catur dan ikut kelompok
kegiatan IPA.
Sejak tadi malam kami sekeluarga telah menyiapkan bahan
bahan yang rencananya kami bawa pulang ke kampung. Anak anak menyiapkan makanan
camilan yang akan mereka makan selama dikampung. Kampungku juga tidak terlalu
jauh dari toko toko kecil yang menjual camilan, mereka membawa camilan karena
kami tidak mau liburan kami terganggu oleh urusan camilan. Tadi malam kami
pergi kesalah satu supermarket guna mencari kebutuhan kami selama liburan.
Istriku pagi ini sudah sangat sibuk menyiapkan makanan yang rencananya dibawa
pulang kampung, ada pepes ikan mujair, ada teri sambal pedas dan ayam bumbu
pedas, semuanya mengeluarkan aroma yang mengundang rasa lapar, terbayang
indahnya liburan kami dikampung.
Anak anak bangun agak siang dan langsung mandi, menyiapkan
perlengkapan sekolah. Pagi ini mereka berangkat tanpa banyak keributan. Rumah
terasa sepi tanpa keributan khas anak anak yang rebutan kamar mandi. Siang hari
aku menjemput anak anak ke sekolah. Sampai dirumah istriku telah siap menyambut
kami dengan menu makan siang. Kami makan dengan lahap sekali setiap hidangan
yang dibuat oleh istriku. Setelah selesai makan anak anak langsung disuruh
tidur siang oleh istriku.
Bangun dari tidur siang anak anak langsung disuruh mandi
oleh istriku dan kami siap berangkat pulang kampong. Anak anak menjadi segar
didalam perjalanan. Mereka sangat menikmati perjalanan pulang kampung, obrolan,
tawa canda dan kadang komentar khas anak anak muncul menjadikan perjalanan
pulang kampung lebih bermakna. Sudah pasti kakek dan nenek mereka sangat
menantikan kehadiran cucu cucu mereka.
Jalan jalan yang kami lalui menuju kampung kami sangat
ramai. Jalanan basah karena hujan baru saja berhenti. Pekerjaan perbaikan jalan sedang dilaksanakan
dan hal ini membuat perjalanan menjadi sangat terganggu. Meskipun begitu kami senang karena berharap
kedepannya kami memiliki jalan yang lebih bagus. Selama perjalanan kami
sekeluarga sangat menikmati suasana alam pedesaan yang sejuk dan dibeberapa
tempat masih asri. Warna hijau dedaunan dan udara yang sejuk sangat berbeda
dengan suasana kota. Padatnya kendaraan yang melintasi jalan raya Denpasar
Gilimanuk membuat kami lebih hati hati dan
memacu kendaraan maksimum 60 km/jam. Dengan kecepatan rendah kami dapat
senantiasa memperhatikan lingkungan disepanjang jalan raya.
Ternyata bila kita perhatikan lebih seksama maka terlihat lahan
lahan disepanjang jalan raya telah banyak lahan beralih fungsi, yang tadinya
lahan tersebut adalah lahan persawahan sekarang sudah banyak dibangun kantor
pemerintahan, dibangun tempat tinggal atau dibangun tempat usaha seperti warung
makan atau toko bangunan dan gudang.
Anehnya bahwa tanda larangan membangun masih berdiri tegak ditempat
tersebut. Bahkan ada tanda “Kawasan Hijau Dilarang Membangun” berdampingan
dengan akrab dengan kantor milik pemerintah. Jika kita artikan dari tanda
tersebut maka seharusnya tidak boleh ada bangunan ditempat itu. Bagaimana izin
dari bangunan tersebut? Bagaimana
pemerintahan yang seharusnya menjadi contoh justru malah melanggar. Kami juga
melihat ada bangunan dipinggir jalan yang merubah konstruksi jalan raya yaitu
dengan memperkecil saluran air dipinggir jalan, akibatnya adalah air tidak
dapat tertampung dalam saluran dan air meluber ke jalan raya. Akibat yang lain
adalah membahayakan pengguna jalan dan jalan gampang rusak.
Ada juga terlihat bangunan yang dibangun diatas lahan
sempadan sungai. Bagaimana bisa bangunan permanen dibangun pada lahan yang
seharusnya menjadi daerah hijau? Bagaimana mungkin izin membangun dikeluarkan
untuk bangunan tersebut? Ataukah bangunan tersebut dibangun tanpa izin? Jika dibangun tanpa izin mungkinkah
pemiliknya tidak mengetahui hal
tersebut? Kami lihat juga bahwa beberapa bangunan tidak memiliki bangunan untuk
sembahyang, berarti hal tersebut dimiliki oleh penduduk pendatang.
Pada beberapa tempat juga terlihat bahwa penduduk membuang
sampah sembarangan baik sampah organic maupun sampah anorganik maka tidak
mustahil bahwa selama musim penghujan saat ini sampah sampah tersebut terkirim
ke sungai dan akhirnya ke laut. Tiap hari ada saja media yang memberitakan
kondisi pantai yang sangat kotor.
Akankah kondisi pantai yang kotor akan tetap menarik bagi wisatawan?
Dalam perjalanan juga terlihat beberapa anak muda mencuci
sepeda motor pada saluran irigasi. Bahkan disuatu wilayah ada saluran irigasi
yang digunakan oleh pengemudi truck guna mencuci truck. Wow sangat tidak masuk
akal. Pasti air Pak Tani tercemar oleh kotoran dari truck yang bisa
terkontaminasi oleh bahan bakar, oli dan sebagainya. Akankah keong mas, ikan ikan kecil dapat
hidup dengan sehat disawah Pak Tani?
Mungkin masih sehat, tetapi sebaiknya hal tersebut dihentikan oleh
instansi pemerintah terkait.
Sebenarnya bila memperhatikan jumlah pejabat pemerintah yang
ada saat ini seharusnya fungsi kepengawasan tidak menjadi masalah. Seharusnya
pejabat pemerintah juga ikut mendidik masyarakat supaya Bali tetap Indah, Nyaman, memberikan
Penghidupan yang layak sesuai dengan konsep Tri Hita Karana. Kami mohon pejabat
pemerintah jangan hanya ngerumpi dan tidur dikantor, ingat bahwa pejabat digaji
oleh rakyat.
Selamat siang.
No comments:
Post a Comment