Thursday, May 28, 2015

Sawahku Lukisan Jiwaku

          


         Pulau Bali adalah salah satu dari ribuan pulau didalam wilayah Republik Indonesia. Sebagian besar penduduknya  secara statistic kependudukan masih menggantungkan rezekinya dari bidang pertanian. Bila melihat fakta yang ada dimasyarakat bahwa generasi yang masih memiliki minat terhadap pertanian adalah generasi tua, penduduk yang memiliki umur 45 tahun ke atas. Ketika liburan kekampung halaman di kabupaten Tabanan saya mendapatkan pemandangan yang sangat indah. Mulai  pertigaan Antosari menuju kecamatan Pupuan pemandangan sawah dengan padinya mulai menguning sangat menawan. Sebagai anak petani saya sangat menikmati pemandangan sawah dengan bentangan alam yang menawan. Sawah Terasering dengan system pengairan yang sudah dewasa (Subak) menurut saya adalah salah satu bentuk karya seni yang pernah dibuat oleh leluhur kami, juga merupakan karya seni kolosal rakyat Bali. Pada beberapa ruas jalan antara Antasari sampai Pupuan, bentangan sawah mulai compang camping sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan  akibat dari pembangunan tambahan infrastruktur pendukung kemajuan pembangunan.  Sayang tidak semua bangunan yang dibangun belakangan ini mendukung keasrian dari bentangan sawah sawah tersebut.





         
        Dalam perjalanan melewati sawah sawah tersebut saya melihat bulir bulir padi mulai menguning, dan ada beberapa yang sedang panen. Hal yang menarik adalah bahwa saya mendapati buruh yang memanen padi tersebut bukan berasal dari penduduk local, melainkan para pendatang yang datang ke Bali untuk mencari kerja. Mereka bisa menerima pekerjaan tersebut dengan gembira dan penuh rasa syukur.  Lalu bagaimana dengan anak muda yang tinggal disekitar persawahan tersebut. Apakah semua dari mereka pergi ke kota? Apakah semua dari mereka mereguk kesuksesan seperti harapan mereka? Bila tidak, kenapa mereka tidak ambil alih pekerjaan memanen padi dari sawah mereka? Saya berharap bahwa pemuda kami semua pada sibuk di kota, semua pada sukses dan mampu mandiri dari hasil kerja di kota. Sehingga orang tua kami tidak memikul beban ganda, pertama karena mereka telah mengeluarkan biaya tambahan untuk panen padi dan kedua adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai para pemuda yang sebenarnya belum bekerja tetapi karena tidak malu bekerja sebagai petani.









Tuhan berkatilah kami semuanya, dan berkatilah pendatang yang mau mengerjakan pekerjaan para tetua kami, Om Shanti Shanti Shanti Om.

1 comment:

  1. Mens Titanium Wedding Rings - Home
    Custom wedding suunto 9 baro titanium rings from the best titanium trim hair cutter manufacturers of high quality materials. Mens Titanium Wedding titanium hammers Rings is one of the finest wedding titanium dioxide formula rings for titanium guitar chords

    ReplyDelete