Sunday, February 10, 2013

Musim Panen Buah di Desa Padangan

        Mulai sekitar bulan Nopember sampai dengan bulan Februari kegiatan di desa kami ( desa Padangan ) mulai menggeliat lagi setelah aktifitas panen kopi. Warga desa yang berprofesi sebagai pedagang pengepul mulai aktif. Mereka mendirikan tempat berjualan di sepanjang jalan menuju kebun, ada yang sudah dibuat permanen.  Untuk tempat yang permanen tinggal dibersihkan karena setelah musim kopi biasanya pondok mereka tinggalkan.  Ada juga yang membuat gubug –gubug dengan terpal. Persiapan menyongsong musim panen buah sangat terasa, memberikan harapan dan keceriaan bagi penduduk desa kami. Ada beberapa jenis pohon buah yang  dapat tumbuh subur di desa Padangan, dan yang paling banyak adalah buah durian, buah manggis dan buah salak.
 BUAH DURIAN       
          Pada bulan Desember sampai Januari banyak pengepul buah durian yang mengambil kesempatan untuk mendapatkan rejeki dari buah durian. Durian yang dijual oleh penduduk desa Padangan adalah durian yang jatuh dari pohonnya. Tidak  ada kebiasaan dari para petani desa Padangan untuk memetik buah durian. Hal ini sangat penting bagi para pembeli yang dapat menikmati buah durian dengan citarasa yang bagus.  Buah durian dari desa Padangan adalah buah durian local dan memeliki ukuran sedang. Daging buah umumnya tebal mengingat pohon durian yang tersisa hingga saat ini adalah pohon yang menghasilkan buah yang bagus. Untuk mendapatkan buah yang bagus sebaiknya kita membeli buah durian di pagi hari atau sore hari. Kita dapat membeli dari pengepul pertama di jalan jalan ke kebun. Umumnya para pengepul sangat terbuka dan membantu untuk mendapatkan durian yang enak dan berdaging tebal. Para pedagang yang datang dari kota umumnya mengambil buah durian dari pengepul sekitar jam 8 sampai jam 10 pagi. Maka kalau kita mau membeli durian sebaiknya sebelum jam 8 pagi. Agak sulit buat kita membeli buah durian dari tangan pertama karena para petani biasanya sudah memiliki langganan ke pengepul buah, dan harga dari pengepul juga masih relative murah.
BUAH MANGGIS
        Berbarengan dengan musim buah durian, pada bulan yang sama juga ada panen buah manggis. Berbeda dengan buah durian, buah manggis harus dipetik oleh petani. Buah manggis dipetik dan tidak boleh dijatuhkan untuk menjaga buah manggis tidak rusak akibat terbentur ke tanah. Buah manggis dipetik ketika buah sudah masak yang ditandai oleh berubahnya warna buah, buah manggis dipetik bila warna buah sudah berwarna merah. Buah manggis lebih mudah rusak sehingga memerlukan kehati-hatian dalam penanganannya. Pengepul buah manggis juga banyak terdapat dijalan-jalan ke kebun. Harga buah manggis sangat bervariasi dan cenderung tidak stabil dari tahun ketahun. Kadang harga jualnya lumayan tinggi kadang harga jualnya sangat rendah. Hal ini tentunya sangat merugikan buat petani. Bila buah manggis akan di jual untuk ekspor maka harga jualnya jauh lebih tinggi.
BUAH BONI
        Buah boni, buah apakah itu? Mungkin banyak dari pembaca blog ini yang tidak tahu buah boni, atau mungkin sudah lupa bentuk buah boni. Buah boni sekarang sudah sulit ditemukan. Saya tidak tahu apakah buah boni sudah termasuk tanaman langka apa belum yang pasti sekarang sudah jarang pedagang yang menjual buah boni. Buah boni bila sudah masak berwarna hitam dan rasanya manis sekali. Buah boni muda berwarna hijau dan berubah menjadi merah bila buah sudah mulai masak. Buah boni yang berwarna merah rasanya masih dominan masam da nada rasa manis. Buah boni yang berwarna merah enaknya dibuat rujak, apalagi dihidangkan dingin-dingin.



                                                          RUJAK BUAH BONI

No comments:

Post a Comment