Saturday, November 9, 2013

Sampah Sebagai Makanan Ternak

Sampah digunakan sebagai makanan ternak, siapa yang melarang? Sampah sebagai makan ternak justru dianjurkan. Pada musim kering seperti sekarang para  peternak justru sangat dibantu oleh sampah.
Eittttt……., jangan buru buru merasa jijik mendengar kata sampah, apalagi bila sampah digunakan sebagai makan ternak. Sampah yang digunakan bukan seperti yang penah ditayangkan oleh salah satu stasion TV yang mana ternak sapi atau yang lain berebut makan sampah pada tumpukan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir).
          Sampah yang digunakan sebagai makanan ternak adalah sampah yang merupakan produk sampingan yang dihasilkan oleh petani didalam menghasilkan produk  pertanian mereka. Sampah tersebut bisa merupakan hasil seleksi dari buah yang tidak masuk dalam katagori layak jual atau kulit buah yang tidak dapat dimakan oleh manusia. Sampah juga dapat dihasilkan oleh petani yang membersihkan tanaman utama atau hasil dari menyiangi rumput baik dikebun atau disawah. Kalau kita memelihara ternak dalam jumlah yang sedikit tentunya sampah sampah yang dihasilkan oleh petani tersebut cukup membantu dalam menghadapi musim kering ini.
          Sampah sampah yang baik untuk ternak harus memenuhi persyaratan yang layak dimakan oleh ternak yaitu sampah bebas dari cacing atau telor cacing dan juga bakteri. Caranya adalah membersihkan sampah tersebut sebelum dimakan atau menyimpan pada tempat yang bersih. Sampah sampah pertanian juga perlu diperhatikan kebersihannya terutama bebas dari pestisida guna menghindari ternak keracunan atau bahkan mati. Kreatifitas para peternak dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak pada musim kemarau ini patut diacungi jempol, saya banyak melihat peternak tetap dapat mempertahankan jumlah ternaknya walau rumput yang biasa mereka gunakan sudah sangat minim.
          Sampah pertanian yang banyak digunakan sebagai pakan ternak antara lain kulit  cacao, kulit kopi, tandon buah pisang, kulit durian, bungkil jagung, bungkil kedelai. Tanaman rumput liar yang dihasilkan dalam membersihkan kebun kopi atau kebun cengkeh juga bisa diberikan kepada ternak. Untuk lebih baik dalam mengelola sampah/limbah pertanian sebagai pakan ternak alangkah baiknya bila peternak menggunakan teknologi pengolahan pakan ternak sebelum limbah limbah tersebut digunakan sebagai pakan ternak. Banyak alternative teknologi pengolahan pakan ternak yang bisa dipilih oleh petani, tergantung pada skala besar kecilnya bahan baku yang diolah. Sebaiknya pihak-pihak yang peduli kepada nasib para peternak kecil memberikan bekal pengetahuan dan bekal keterampilan kepada peternak. Jika ini terjadi maka diharapkan peternak mampu mempertahankan ternaknya pada musim kemarau. Kita tidak lagi mendengar peternak menjual ternaknya karena tidak tersedia pakan yang cukup pada musim kering. Sebaliknya peternak juga jangan imun mengadopsi cara cara yang efisien didalam beternak. Sering kita dengar peternak tidak mau mengadopsi suatu cara dengan alasan malas belajar, ribet dan menurut mereka terlalu teoritis padahal mereka belum mencoba. Pengelolaan rumput pakan ternak juga belum optimal pada masa kini yang mana rumput pakan melimpah ketika musim hujan dan tidak cukup pada musim kemarau.
        Kami menaruh harapan kepada para generasi muda yang masih belajar atau kepada para akademisi mau dan mampu menularkan ilmu mereka kepada para peternak sehingga jurang pemisah antara teori dengan praktik dilapangan bisa didekatkan. Banyak sarjana peternakan yang ilmunya tidak dapat diserap oleh masyarakat, banyak juga sarjana peternakan yang bekerjanya disektor lain karena berbagai alasan oleh karena itu kami berharap agar sebelum menamatkan pendidikan para calon sarjana peternakan memberikan sedikit ilmu terapan kepada peternak kecil didesa desa. Masyarakat kecil tentunya akan sangat beterimakasih jika kemajuan teknologi peternakan bisa membantu meringankan pekerjaan mereka. Kami peternak kambing di desa Padangan berharap ada calon sarjana atau akademisi dibidang peternakan mau membagi ilmu mereka……amin.






No comments:

Post a Comment