Melaksanakan brata penyepian buat kami sekeluarga merupakan
moment yang sangat ditunggu, pertama karena kami sekeluarga menganut agama
Hindu yang mana Nyepi merupakan pergantian Tahun, kedua karena Nyepi merupakan
moment yang kami tunggu dengan harapan kami para anggota keluarga dapat
berkumpul bersama sama melaksanakan brata penyepian. Pada Nyepi tahun ini kami
bersyukur karena karuniaNya kami bisa berkumpul di Kampung asal nenek moyang
kami yaitu Desa Padangan kecamatan Pupuan.
Kami sekeluarga tiba dikampung halaman satu hari sebelum
hari Nyepi kira kira pada pertengahan siang hari. Tiba dirumah langsung
berganti pakaian sembahyang, pergi ke Pura Keluarga dan langsung sembahyang
bersama. Kerinduan akan suasana kampong Bali sudah sangat terasa ketika kami
tiba di desa kami tercinta. Bertemu dengan kerabat menjadikan suasana sangat
riuh penuh canda dan penuh suka cita. Sudah lama kami sekeluarga tidak
melaksanakan brata Penyepian di kampong.
Awalnya kami berpikir pawai Ogoh ogoh dikampung kurang seru
karena kebanyakan dari kawula muda merantau ke kota yang pasti mengakibatkan sedikit
waktu yang tersisa untuk membuat Ogoh ogoh. Ternyata dugaan tersebut meleset
karena walaupun sedikit waktu tetapi dengan dedikasi yang tinggi dengan
ditambah semangat gotong royong yang masih kuat maka mereka mamu membuat Ogoh
ogoh yang sangat artistik. Tidak ada acara gladi bersih pada acara pawai Ogoh
ogoh namun dengan dinamika yang alami membuat pawai ogoh ogoh menjadi pawai
yang tidak membosankan.
Tiba saatnya melaksanakan brata penyepian sangat berkesan
buat kami, mulai pagi hari hanya terdengar suara ayam berkokok, kemudian
kicauan burung liar sangat mempesona. Megahnya gunung Batukaru menambah
keindahan anugerah Ida Sang Hyang Widhi yang tidak terkira. Tanpa terasa satu
hari kami lalui dengan sangat berkesan, hari yang penuh syukur akan besarnya
karunia Tuhan Yang Esa. Berikut kami tampilkan foto pawai Ogoh ogoh pada saat
Pengerupukan dan suasana pada Hari Nyepi.
No comments:
Post a Comment